Sungguh, kita ngga punya tempat lain yang bisa dihidupi. Tempat di mana jutaan mimpi di tebar, bersemi
dan mati.
![]() |
Ngunduh dari google |
Hamparan luas di mana kaki kita berpijak, berlari
dan terjatuh.
Bentangan tak berbatas tempat awan dan hujan
menggantung, lalu bergantian jatuh
Pijakan di mana tanah memeluk berjuta benih
tumbuhan yang menggeliat, menerobos jengkal demi kekosongan, lalu tegak berdiri
Ruang bagi hewan berbagi makanan, juga pembaringan
Panggung mahabesar kompetisi kehidupan yang
bertabur perselingkuhan benar dan salah
Kita menyebutnya dengan bumi. Sebuah pinjaman dari generasi yang belum ada
No comments:
Post a Comment