Suatu ketika ada seorang remaja yang nyelonong ke meja
sebuah café sambil membawa papan catur.
“Ada yg bisa ngajarin langkah ‘kuda’ sama ‘benteng’
ngga…? Please...” Suaranya cukup keras untuk
di dengar 5 pria yg ada di meja tersebut.
Tiba-tiba seorang anak muda maju untuk mengajari. Tapi baru mau mengajari langkah ‘kuda’ teman
si-anak muda menyikutnya.
“Ssstt,..Master catur tuh..!” Ujarnya sambil menunjuk
seorang Bapak yg berjarak setengah meter, yg lagi asyik minum.
Si- anak muda berhenti dan
mempersilahkan sang Master catur. Sang master menoleh sekilas dan melanjutkan minum. Lalu si-anak muda melanjutkan
pengajarannya. Tapi temannya yg merasa
ngga enak, kembali menyikut si-anak muda.
Sedikit kurang senang, si-anak muda bicara pada temannya
“Biarpun dia Master, kalo dia
nolak ngajarin, kenapa kita harus merasa kecil hati untuk ngajarin 2 langkah yg
kita tahu pada orang yg mau belajar…”
Si-anak muda melanjutkan usahanya.
Terkadang kehidupan emang gitu.
Orang-orang terbaik lebih banyak jadi penonton ketimbang bertindak. Jadi, kenapa harus minder cuma karena kita
tahu sedikit. Bukankah nunjukin jalan
supaya orang ngga tersesat jauh lebih baik daripada ngangkatnya waktu dia udah
di jurang…?
No comments:
Post a Comment