Tuesday, September 20, 2011

SIALAN, GUE FEMININ JUGA......


Suer gue pernah senyum geli sendirian waktu nginget salah satu temen yang ‘look’ janggo, macho and very maskulin, nangis lantaran ‘sesuatu’ yang nelangsa, plus memiriskan hatinya.  Bukan apa-apa sih, soalnya doski mbuka ceritanya dengan nada ceria, eh pas masuk segmen yang sentimentil, pelan tapi pasti intonasinya berubah.  Ujung-ujungnya dia malah nangis. Alamak....masa gue harus nangis juga. Ogah.

Bicara air mata, kan sebagian besar pria ditakdirin eksis sebagai sosok yang setegar karang dan seperkasa elang.  Bukannya sedikit-sedikit nangis, sedikit-sedikit sentimentil. Sentimentil koq cuma sedikit,...hehehe...
Gimana mau jadi pelindung kaum hawa kalo laki-lakinya gampang dihanyutkan sama suasana sentimentil yang dengan gampangnya netesin air mata..?

Tapi sebuah penelitian yang pernah di lakukan sebuah universitas terkenal Amerika di tahun 90’an mengemukakan fakta yang lain.  Dari hasil wawancara eksklusif terhadap sekitar 800’an laki-laki ‘tulen’ yang dilakukan secara terpisah, didapati bahwa hampir 85% pria yang tidak malu untuk meneteskan air matanya saat sedih,  cenderungan lebih gentle dan bertanggung jawab.  Dalam kehidupan keseharian-pun, mereka memiliki kualitas kejiwaan yang relatif lebih stabil ketimbang yang ‘mengeraskan’ hatinya untuk menangis.  Bahkan lebih konyol lagi, justru mereka-lah yang berpeluang lebih besar menjadi pemimpin yang berhasil. Edan.

Secara personal, gue abstain dengan hasil penelitian tersebut.  Bukan lantaran gue bukan pemimpin yang berhasil, -setidaknya belum-tapi  apa hubungannya kepemimpinan sama tetesan air mata...? Ada-ada aja...

Konyolnya, beberapa film yang diproduksi era 90’an terkesan mendukung fenomena tersebut. Coba liat film-film sekarang, para jagoannya sering ngga malu-malu netesin air mata.  Padahal, beberapa menit sebelumnya, mereka ngga takut-takut kehilangan nyawa berjibaku dengan penjahat sangar nan sadis, demi membela kebenaran dan keadilan, ato ngelawan mahluk buas yang sama sekali ngga imut. 

Yah, gue ngga tau deh.  Yang pasti, di bulan September ini gue sempet,......hehehe,...lantaran salah satu anak buah gue kecelakaan hebat, dan berada dalam kondisi sangat kritis. Thx God, dia selamat setelah operasi kepala.  Yang kedua, istri temen baik gue sejak 22 taon lalu. Doski kanker payuudara stadium IV.  Trenyuh banget hati gue ngeliat istri temen gue, and kondisi temen baik gue tersebut. Oh God, please help my friend’s wife. Tolong sembuhkan dia Han....

(Hehehehe,....sialan, koq gue feminin gini ya,..???)


Mari Kita serukan: Hentikan kekerasan dan perang di seluruh tanah Indonesia, hingga ke ujung bumi.