( Yang merasa waras sebaiknya gak usah
baca)
Ide ini muncul
tanggal 18 September 2012. Waktu itu gue
mau pulang istirahat makan naek Smash Titan biru kreditan yang sisa 10 bulan
lagi. Langit gelap, dan sebelumnya ada
gempa lumayan kuat beberapa detik. Waktu ide judul ini melintas, gue berbisik
ke Tuhan. “Kalau Engkau kaga nurunin
hujan sampe gue balik lagi ke kantor, tandanya Engkau setuju gue nulis tema ini
di blog gue”
Hujan tetap aja
turun, tapi gue ngga basah sama sekali.
Hahahaha,……ya jelas aja ngga basah, orang hujannya turun gue udah nyampe
rumah. Sory, ngga ada mukjizat bo…
Tapi gue toh tetep aja muat tulisan ini di
blog.
=====================================
Sebagai orang yang
percaya kalo Tuhan itu ada, udah tertanam di hidup gue
sejak kecil bahwa Tuhan adalah Kesucian, Ke-Kudusan, ke-Agungan, Ke-Maha
Kuasaan, dan Ke-Maha Kasih-an yang harus
dihampiri dengan penyerahan diri dan kepasrahan dalam penyembahan. Tidak boleh main-main.
Gbr diunduh dari yahoo |
Tuhan, entah zat,
atau sosok yang penuh misteri dan tak pernah berhasil diselami, atau disentuh
oleh ajaibnya ilmu pengetahuan.
Kaum skeptis justru mengklaim Tuhan sebagai ‘hasil imaginasi’ manusia guna melarikan
diri dari rasa sakit, keputus asaan panjang, serta kasur empuk tempat melandaskan seluruh kepenatan panjang kehidupan. Tempat terindah untuk memalingkan wajah dari
onak dan duri.
Gbr diunduh dari yahoo |
Bahkan, apa yang
dipercaya sebagai Tuhan makin lama makin ‘redup’ hadiratNya karena berbagai penemuan Fisika mutakhir. Ironisnya, fenomena ini diperkukuh oleh diamnya Tuhan. Semakin
banyaknya penemuan ilmiah tentang keberadaan alam semesta, justru menambah
panjang fase diam Tuhan.
Tuhan diam ketika manusia saling bantai dalam perang Dunia I dan II.
Tuhan pun tetap diam saat bencana alam membantai jutaan manusia di berbagai
belahan bumi.
Gue inget sebuah
filsafat tentang Tuhan yg pernah di kirim via sms ke phone gue:
“Lebih baik
kita percaya Tuhan itu ada, namun ketika kita mati ternyata Tuhan tidak ada,
daripada tidak percaya Tuhan ada, namun ketika kita mati ternyata Tuhan ada”
Semua balik pada
keinginan kita untuk meyakini atau tidak.
Toh kita tidak akan menanggung resiko mati mendadak hanya karena tidak percaya. Loh, bener
kan ? Tuh di luar negri, banyak orang
yang ngga percaya sama Tuhan, toh tetap hidup.
Panjang umur malah.
Ngga keitung jumlahnya orang super kaya yang menjadikan kekayaan sebagai
satu-satunya ‘tuhan’ yang mampu mengeluarkan mereka dari problematika kehidupan
Susah emang ber-argumen sama atheis yang nolak adanya
Tuhan. Ngga ada ujungnya. Karena mereka juga punya ‘kitab suci’ yang memuat dalil ‘ketidak beradaan’ Tuhan. Keyakinan mereka kalo Tuhan itu nonsen, sama baiknya dengan orang yang percaya Tuhan
itu ada. Nah loh....
Tapi secara pribadi gue memilih untuk
percaya Tuhan itu ada. Dan gue bahagia dengan kepercayaan
tersebut.
Kalaupun gue sempat terganggu dengan paham Atheis, tapi lama-lama gue bisa
terima kenyataan kalau alam selalu ‘menciptakan’ kebalikan atas segala sesuatunya. Ada putih, pasti ada hitam. Ada atas dan bawah. Ada baik dan jahat, siang dan malam, baik dan buruk, dsb.
Ironisnya, Sang Maha Pencipta alam semestapun tidak terbebas dari fenomena kebalikan
tadi di ‘dunia manusia.’ Dengan kata lain, Sang pencipta yang harusnya
dipercaya hadiratNya oleh manusia, juga berisiko
untuk di tolak. Sang Maha Pencipta berisiko tidak dipercaya. Dan nyatanya memang begitu.
Tapi itulah Tuhan. Ia tetap Tuhan yg
tidak pernah bisa ‘diselami.’ Karena tak
perduli manusia percaya atau tidak kepadaNya, toh Tuhan selalu memberikan hujan
dan panas yang sama pada mereka yang menolak, atau menerimaNya.
Aduh, pusing juga mikir. Mungkin jauh lebih
mudah bercanda dengan Tuhan.
Bercanda sambil coba-coba meragukan
hadiratNya. Bercanda
dalam doa untuk memohon berkat
dan perlindungan sebelum merampok bank, korupsi, atau bercanda dalam doa meminta
wanita muda nan cantik plus tajir untuk dijadikan istri kedua, ketiga, atau ke-empat.
Tuhan, maaf ya. Hehehe...Cuma
bercanda.
3 comments:
gw suka main2 ama Tuhan .
suka gw becandain .
sering ga sopan jugak , spt misalnya klo lg di gereja , dr awal gw udh ngoceh " hey God , gw ngantuk neh , klo gw ketiduran , Ente maklumin aje ye . yg penting kan gw nyetor muka neh "
klo Dia lagi sensitip ya gw dijewer. klo Dia murka ya gw dibikin babak belur .
Nah klo Die lg enjoy, lg baek ,lg pemaaf , lg penuh kasih , Die bakal nyengir aja ama gw sambil ikutan ngorok .
hwakakakak
kyknya bakal byk yg ngerutin jidat bc komen gw ini :)))))))))))
wkwkwkw,...mungkin gw pikir2, Tuhan juga doyan skali-kali mbaca 'body Novel' yg contentnya bercerita soal 'aku mencintaimu dg gayaku' krn aku adalah aku. salah satu ciptaanMu yg paling keren. Gimana Han ? come on...agree aja lah.
(mungkin Tuhan termenung di heaven sono...dulu wkt daku mencipta mahluk ini, ramuannya apa ya....? Ah, ngga mungkin dari jigongKu)
* mata kriyep2 5 watt *
agree aja dah bro ... otak gw udh hang saking ngantuknya ..bobok dulu ye .
(klo kt emak gw sih dr sisa2 di ciptainnyeh)
Post a Comment