Thursday, April 26, 2012

EMOSI LEBAH DAN NEGRI MASYARAKAT SAKIT JIWA


Wkwkwkwkw,……judul apaan nich…? Suka-suka gue dong.

Salah satu hobi gue kalo nge-klik youtube adalah nonton kelakuan binatang.  Entah singa yg nguber mangsa, Hyena yang berantem sama anjing liar, kerbau hutan yang bales dendam, dll.  Ada keasyikan tersendiri walau banyak sadisnya.  Namanya juga dunia hewan.

Nah, salah satu yang suka gue liat adalah kelakuan lebah, si-penghasil  madu yang juga mbantu penyerbukan bunga.

Tapi satu ketika gue dikejutkan sama video serangan sekelompok lebah besar yang menyerang populasi lebih yang lebih kecil. Seru, dan ngga kebayang sebelumnya.  Abis nonton, gue pikir-pikir (hehehe,…termasuk jarang loh gue mikir), koq bisa ya lebah bertingkah begitu.  Tapi akhirnya gue sepakat aja (ama diri gue sendiri): naluri binatang.

Itu cuma contoh kasus mungkin.  Kan jarang banget  segerombolan lebah yang karena sangat emosinya, nyerang orang yg lagi makan di restaurant, ato lagi belanja di super market.  Itu lebah loh coy.  Binatang  yg ngga pernah belajar mbaca, blajar psikologi, Aritmetika, Ekonomi, Hukum, apalagi kuliah di universitas.

Lebah juga ngga punya organisasi politik, ato ikut khotbah/dakwah keagamaan.  Beda sama kita-kita.  Dari yang gelarnya sepanjang kereta, dan rajin nyatronin tempat ibadah, tapi kelakuannya lebih zalim dari lebah.  Tersinggung sedikit, emosi.  Keinjek kakinya sedikit, emosi.  Orang salah ngomong, emosi.

Yang lebih parah, fenomena bantai-bantaian dan serbuan-serbuan udah bukan lagi  dongeng sebelum tidur, ato cerita 1007 malam di negri ini.  Tapi udah jadi santapan harian.  Di Negri yang katanya milik kaum beradab.

Kesannya, kita udah ngga boleh salah bergerak dikit, salah ngomong dikit, salah paham dikit, langsung aja main bakar, main gebuk, main bantai.  Ngga perduli tempat ibadah, Universitas, kantor, pabrik, ato kendaraan aparat, pokoknya atribut yang menyinggung perasaan, bakar…..bakar….musnahkan….!!!

Kenapa sich kita jadi gampang banget ngadopsi kelakuan binatang…?
 
Kita sering menanggalkan kemanusiaan kita demi sesuatu yang pada akhirnya kita sesali setengah mati.

Kita lebih suka kehilangan kewarasan dan kasih sayang yang terbungkus rapi  bersama ari-ari sejak dalam kandungan ibu, dan menukarnya dengan sesuatu yang  seringkali tidak kita pahami.

Kita, perlahan namun pasti tengah mengubah peradaban manusia menjadi kumpulan mahluk pada negri  masyarakat sakit jiwa.

Kita, yang pada sebuah kesempatan sanggup meneteskan air mata secara spontan dengan sumbangan ala kadarnya secara Nasional pada penderitaan bayi Bilqis, bisa dengan serta merta berubah beringas, dan tega membantai Bilqis-Bilqis lain yang orangtuanya berbeda keyakinan.

Kalaupun ada lebah yang bisa bicara, masa sich kita harus berguru pada lebah.  Walau lebah tidak lebih emosional ketimbang kita.

Heal The World

There's a place in your heart, and I know that it is love
And this place could be much brighter than tomorrow
And if you really try, you'll find there's no need to cry
In this place you'll feel, there's no hurt or sorrow

There are ways to get there
If you care enough for the living
Make a little space, make a better place

* Heal the world make it a better place
For you and for me and the entire human race

** There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me

If you want to know why, there's a love that cannot lie
Love is strong, it only cares for joyful giving if we try
We shall see in this bliss, we cannot feel fear or dread
We stop existing and start living

Then it feels that always love's enough for us growing
So make a better world, make a better world

[Repeat * , **]
And the dream we were conceived In will reveal a joyful face
And the world we once believed in will shine again in grace
Then why do we keep strangling life wound this earth crucify
Its soul though it's plain to see this world is heavenly be God's glow

We could fly so high let our spirits never die in my heart
I feel you are all my brothers create a world with no fear
Together we'll cry happy tears see the nations turn
Their swords into plowshares

We could really get there if you cared enough for the living
Make a little space, to make a better place

Mari, kita berperan serta menciptakan kedamaian.  Bukankah kita tahu kalau Damai itu Indah…?

8 comments:

petzo said...

hmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Nibor said...

alow my.prenk. hmmmmmm,...bhasa yg susah dipahami. jdi gw bales: tkyu

petzo said...

hmmmmmmmmmmm mnrt pendapat ente ,bener ga jika untuk menciptakan kedamaian itu menggunakan kekerasan ?

Nibor said...

Utk Damai, kita harus siap perang...!! hahaha....itu mah teori politik. Bahasa Politik slalu penuh kepentingan. Kalo buat gue, kedamaian ngga bisa dicapai dg kekerasan. Bgmnapun bnetuknya. Contohnya wkt Yesus di tangkap di Getsmani, kan bisa aja Dia manggil bala tentara surga utk membantai tentara Romawi. Tapi ngga dilakukan. Ato, sejarah manusia bakal lain jadinya.

Contoh lainnya adlh jalan Damai yg ditempuh Marthin Luther king Jr. Dunia malah nangis liat perlakuan brutal sherif kulit putih yg mukulin pake pentungan barisan kulit hitam yg nuntut persamaan Hak. Sikap yg tdk melawan kekerasan dg kekerasan justru menginspirasi dunia, hingga presiden USA akhirnya mengabulkan tuntutan persamaan Hak. Justru karena desakan banyak kaum kulit putih yg simpati.

Hal yg sama juga ditiru Mahatma Gandhi di India.

Kekerasan itu buat gue sebenarnya 'topeng' dari kelemahan manusia.

hehehe...koq jadi khotbah ya....

petzo said...

1. jika kedamaian dikaitkan dgn penjajahan maka untuk lepas dr itu rata2 diperlukan peperangan bro . (rata2 di bold ye bro, artinya hampir semua)
contoh : indonesia lepas dr belanda n jepang


2. jika kedamaian dikaitkan dgn pelaksanaan tertib hukum yg memble maka diperlukan pressure dimana dlm bbrp kasus lebih efektif lewat kekerasan
contoh : maraknya balap liar oleh genk motor dijakarta
karena kepolisian yg bertugas melindungi masyarakat tp malah melakukan pembiaran terhapap genk motor ini sehingga lebih dari setahun masyarakat sekitar lokasi balap hilang kedamaiannya maka menurut gw adalah wajar terjadi pressure dr pihak lain . ya masih untung lah babak belur . klo saran gw sih culik deh beberapa org genk motor - potong kepalanya - tancepin di pagar istana presiden . wekekekekekek

it's okay bro , i need people like you to warn me for not walking on the wrong track.

Nibor said...

1. ada benernya nt bilang, kata 'damai' bisa di liat dari konteksnya. Ngga bisa disama ratain utk semua situasi. dlm hal penjajahan, mungkin bisa gue ibaratkan kalo kiya pengen tidur nyenyak, dan terhindar dari gigitan nyamuk. kan kita kudu nyemprot baygon, ato pasang obat nyamuk bakar, ato pake autan. kalo ngga, yah musti rela bentol di emut nyamuk....hehehe...

2. wkwkwkw,....dodol. kaga gitu donk sob. coba kalo salah satu anggota gank motor adalah orang yg paling nt sayang. kakak, ato adek. ato malah babe, misalnya. kan gak mungkin nt ngasih saran begitu. bertindak tegas kan kagak musti di gebukin. Singa yg kejem aja bisa nurut ama pawang. yah, tergantung pawang sih. teorinya (btw,..kan teori dari praktek).

eh, kita pan cuma sharing toh. bukan ngajarin. lah wong gw sendiri sering gagal koq jadi 'pendamai'

gracias...!

petzo said...

1. yeps that's right bro ! * grins * entah kenapa sering kali masyarakat indonesia lupa bahwa kemerdekaan yg diraih itu berasal dr kekerasan pejuang indonesia .

2. klo salah 1 atau 2 anggota genk motor adalah org yg gw sayang , gw ga keberatan hrs dihukum . ma mennnn , gw berlaku salah aja di gebot babe pake rotan di depan umum , pdhal gw dikenal anak bungsu yg cenderung apa yg diminta pasti dikasih . that's the rule in my family , klo salah mk layak dihukum. okelah ga perlu seekstrim cara gue .wekekekekek .

tp betul bahwa bertindak tegas itu bukan berarti kudu digebukin ,namun liat casenya dah , ini gerombolan ababil yg menurut gw udh kenyang teguran orang tua maupun tetangga atw sodara atw bahkan Pak RTnya , tp ternyata tidak di dengar oleh mereka . sedangkan ada pihak2 yg kelihatannya memelihara mereka . well , duit beredar disini , baik dr segi bengkel , keamanan dan perjudian . belon lg cewe2nya * kedip2 mata *
ketika pihak yang seharusnya bertugas memberikan keamanan kepada masyarakat namun malah melakukan pembiaran atas sumber ketidakamanan masyarakat maka diperlukan pihak lain untuk melakukan pressure yg keras .
dan mulai terlihat hasilnya , setidaknya di jakarta ini , baca berita bbrp hr lalu , 100an motor di razia dari lokasi balap motor liar dan akan dipersulit pada saat pengambilan motor karena harus ada surat pernyataan dari orang tua .
dan hal ini dipicu dari kasus matinya seorang anggota TNI ditangan ababil2 itu .

hehehehe relax bro . kite disini cuman sharing n tukar pikiran doang .

Nibor said...

no. 2 aja ya bro...hehe...walau kliatannya kita rada beda perspectif, it's ok. kan beda juga pertanda dinamika. hak azasi juga. Kalo buat gue, supremasi hukum di negara kita yg acakadut dan tebang pilih, sampe masyarkat susah percaya. gue sepakat dlm satu hal ama loe: siapa salah harus di hukum, tanpa pandang bulu. cuman yg kudu diperhatikan adalah pertanyaan kenapa sampe si-A, B, ato C melanggar hukum yg notabene udah kita pahamin. Persoalan muncul lagi. kayaq yg nt bilang: ada invisible strong hand yg bukan cuma ngajarin melanggar hukum, tapi nyulap yg item jadi putih, dan sebaliknya. kejahatan di negara kita udah menggurita. tangkep cacing, Dragon-nya berkeliaran. Tapi kalo Jepang, China and negara lain bisa, why don't we...?? itu cuma persoalan komitmen doang mungkin. Memperbesar lingkaran kebaikan. mungkin itu keyword-nya.