Sunday, October 30, 2011

CATATAN (REINKARNASI) SEORANG PRESIDEN


China, tahun 2046

Aku Ding Xiang.  Lahir di kota Tianjin, 09 April 2031.  Umurku sekarang 15 tahun.  Aku menjalani kehidupan normal sebagaimana remaja seusiaku.  Secara ekonomi, aku tidak punya persoalan.  Ayahku bankir senior.  Ibuku pengusaha tembikar yang mapan.

Satu-satunya hal  yang membebani hidupku hanyalah mimpi-mimpi aneh.  Mimpi yang tidak pernah aku pahami sejak aku 12 tahun.  Dalam mimpi, aku kerap mendapati diriku sebagai  tentara, dengan semua aktifitas militernya.  Mulai dari latihan, pasukan keamanan PBB, hingga piagam-piagam penghargaan. 

Di kesempatan lain, aku tampil sebagai pemimpin partai yang terlibat dalam pemilihan, atau tengah memimpin rapat kenegaraan yang  lengkap dengan anggota kabinetnya.

Berbagai usaha telah kulakukan untuk menyibak misteri semua mimpi tersebut.  Entah menceritakannya pada kedua orang tuaku,  membaca buku-buku kuno, atau mendatangi paranormal.  Tapi hasilnya nihil.  Tidurku selalu dihiasi mimpi-mimpi tersebut.  Hingga akhirnya aku berkesempatan menemani saudara sepupuku, Guang-Li, pemain sepakbola Tim Nasional China, untuk melakukan pertandingan Kualifikasi Pra-Piala Dunia melawan Indonesia.

Ini pertama kalinya aku meninggalkan China.   Menuju Jakarta, Ibukota Republik Indonesia.  Negara dengan jumlah penduduk ke-5 terbanyak di dunia.

Aku tak dapat melukiskan suasana hatiku saat pramugari menyatakan bahwa kami telah berada di udara Indonesia.  Sekujur tubuhku bergidik.  Hatiku terharu.  Aku merasa pernah begitu akrab dengan tanah ini. 
Pergulatan batin ini semakin menyala sesaat aku menginjakan kaki di bandara.  Puncaknya saat aku berada di hotel.  Ketika TV dinyalakan, salah satu stasiun TV swasta menayangkan kilas balik perjalanan  Indonesia, ketika sendi-sendi Demokrasi semakin mengental.  Tiba-tiba tubuhku bergetar hebat, ketika sosok presiden bertubuh tinggi besar menyampaikan pidatonya di hadapan parlemen. 

Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden Indonesia ke-6 yang memerintah antara tahun 2004 – 2014.  Merupakan Presiden pertama Indonesia yang dipilih langsung oleh rakyat.  Pada masa pemerintahannya, Indonesia mengalami banyak gesekan politik.  Supermasi hukum mulai ditegakan walau masih oleng.  Pemberantasan korupsi  mulai menampakan cahaya.  Dan Untuk pertama kalinya para pendekar hukum,  Gubernur, Mentri, dan petinggi-petinggi Negara  merasakan bagaimana rasanya di penjara. Dan pada kepemimpinan-nya pula Tanah Indonesia terkesan begitu mudahnya di serobot tetangga kepala batu dan arogan, Malaysia.........

Narasi singkat  dibacakan seorang reporter cantik yang belakangan diketahui memiliki banyak tatto di tubuh mulusnya.

Aku merasakan aliran udara berhenti memasuki paru-paruku.  Sekelilingku tampak putih, hingga aku tak ingat apa-apa lagi. Pingsan.  Ketika sadar, aku telah berada di salah satu Rumah Sakit.

Akhirnya aku yakini 100%, kalau aku, Ding Xiang, yang dalam bahasa China memiliki arti stabilitas dan keberuntungan,  merupakan reinkarnasi Presiden Republik Indonesia ke-6  bernama Susilo Bambang Yudhoyono.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@


Aku tertidur, tapi jiwaku kembali pada masa sebelum reinkarnasi.  Jiwa seorang Presiden Indonesia. Susilo Bambang Yudhoyono.

Aku melihat Susilo Bambang Yudhoyono (diriku sekarang), sendiri di ruangan baca.  Mengambil  


Laptopnya, dan mulai mengetik. Membuka folder  yg berjudul My Opinion, menuliskan password,....dan....

Hari ini saya akan menetapkan calon pasangan yang akan menemani saya dalam pemilihan  Presiden R.I ke-6.  Beberapa rekan Jendral dan rekan-rekan partai mengusulkan  Jusuf Kalla.  Ah, secara pribadi sebenarnya saya kurang sreg.  Bukan apa-apa sich, cuman saya kurang suka sama sifatnya yang terlalu blak-blakan, dan menurut informasi yang yang sempat dibisikan ke telinga saya, katanya dia juga agak ‘kejam’.....ah,...mungkin itu cuma bahasa lain dari kata tegas.  Secara keseluruhan orangnya baik, cerdas,  berawasan kebangsaan, punya basis massa besar,  punya dana kuat, dan terpenting, dia cukup respek sama saya.  Apa salahnya mengikuti saran rekan-rekan.
Saat aku tertidur di hari berikutnya, jiwaku kembali pada jiwa seorang Susilo B.Y yang sedang mengetik pada folder My Opinion-nya.

3 hari menjelang Pilpres.
Saya tidak tahu bagaimana caranya mengatasi rasa gugup dan gelisah ini.  2 teko teh sudah saya habiskan utk meredakan ketegangan ini.  Tapi ngga mempan. 3 hari lagi pilpres.  Saya ingin bicara dengan Yusuf Kalla.

2 hari setelah Pilpres
Alhamdullilah, lega rasanya.  Pilpres usai sudah dengan aman, tenang dan terkendali.  Tinggal penghitungan suara.  Tim sukses sudah meyakinkan kalau kemenangan berhasil  diraih.  Uuhh,..beban ini rasanya makin berat.


Beberapa saat setelah Tsunami Aceh (26 Desember 2004). 129 orang tewas, dan 37.606 hilang.
Oh Gusti,...mengapa kau timpakan duka ini pada rakyatku...? saat ini, tak ada yang lebih penting selain   Aceh.  Beri hamba kekuatan menghadapi  ini semua  ya Rabbi.  Tolong rakyatku. 

Beberapa saat setelah bom Bali 2 (Oktober 2005).  23 orang tewas, 196 luka-luka.
Benar-benar biadab...! Mahluk apa yang tega melakukan perbuatan laknat ini..? Tidak ada kata maaf.  Siapapun pelaku dan otaknya, harus di  tangkap dan dihukum yang setimpal. Aku harus  telepon semua Jendral dan BIN, meeting mendadak.

Beberapa saat setelah gempa Jogja (27 Mei 2006).  3.098 orang tewas.
Mengapa derita rakyatku tak kunjung reda ya Gusti Allah...? Konsentrasi saat ini pemulihan Jogja.  Ah,...anggaran apa yang harus di cancel.....

Beberapa saat setelah jatuhnya pesawat Adam Air (1 januari 2007).  102 orang tewas.
Oh Tuhan,...kapan rangkaian duka Kau jauhkan dari rakyatku..?  Air mata belum juga kering, muncul lagi nestapa ini.  Bagaimana ceritanya sich, pesawat rongsokan masih mengudara....?  Apa benar isyu yg beredar, kalo pesawat jatuh karena A.L  salah tembak waktu latihan..?  Harus tanya mentri perhubungan nich...

Beberapa saat setelah bom Marriot & Ritz Carlton (17 July 2009). 9 orang tewas, 53 luka-luka.
Aku letih.  Gamang.   Begitu besarkah dosaku..?  Para Teroris ini benar-benar membuatku geram.  Mereka mancing amarahku.  Apa mungkin semua ini ada kaitannya dengan lawan politik..?  Ah, aku jangan gegabah. Kasihan rakyatku, mereka diselimuti ketakutan.  Bagaimana sich intelejen,...koq bisa kecolongan melulu.... 

Beberapa saat setelah Demo Antikorupsi  (9 Desember 2009)

Mahasiswa,...mahasiswa.  kalian adalah harapan masa depan Bangsa ini.  Di mana kemampuan analisis kalian.  Pemberantasan korupsi bukan persoalan satu atau dua minggu.  Tidakkah kalian paham, betapa korupsi sudah mendarah daging pada masyarakat Indonesia...?  Apakah saya kurang serius..? Bahkan besan sendiri masuk penjara.


Beberapa saat setelah demo 100 Hari Pemerintahan-ku & Boediono ( 28 Januari 2010)

Mengemukakan pendapat adalah hak tiap orang di Negri ini.  Aku tidak perlu terlalu cemas. Yang terpenting adalah melakukan yang terbaik bagi seluruh rakyat.



Beberapa saat setelah demo satu tahun Pemerintahan ku & Boediono (20 Oktober 2010)

Mmhh,..setahun yang melelahkan.  Memang masih terlalu banyak PR yang harus diselesaikan.  Tapi data-data faktual juga mencatat banyak kemajuan.  Ah,..apakah tidak lebih baik kalau saya melayani keinginan para pendemo...?  Rasanya tidak perlu.  Toh saya tidak harus menjelaskan segala hal.  Masih banyak hal lebih penting yang harus kuselesaikan.  Lagi pula info Intelejen menyatakan kalau demo ini sarat dengan kepentingan politik.


Beberapa saat setelah letusan Merapi (26 Oktober 2010). 126 orang meninggal.
Aku sedih.  Sangat sedih.  Bukan cuma rakyatku. Di sana banyak keluargaku.


Beberapa saat setelah kasus wikileak (Desember 2010)
Inilah susahnya kalau tekhnologi dipegang manusia-manusia tak berakhlak.  Tapi aku Presiden. Buat apa memusingkan hal kacangan seperti itu.


Masih terkait kasus Bendahara Partai Demokrat.  Kasus korupsi wisma Atlet Palembang
Mmhh,..Anas.  Apa yang kauperbuat....? Kamu mempersempit jalanmu sendiri ke tangga Presiden.  Kenapa juga sich nyuruh Nassarudin lari ke Singapur...?


Beberapa saat sebelum perombakan kabinet.  Oktober  2011
Piye toh Bangsa ini..? Ndesak-ndesak saya untuk mempercepat kemajuan negara, koq malah kebakaran jenggot waktu saya mau ngganti mentri yang kurang produktif.  Diem salah, jalan salah.  What ever.  Kan yang Presiden saya.  Hak saya dong...



Pada suatu ketika........

Hmm,...lucu juga perasaanku saat ini.  Ada saatnya aku begitu mensyukuri kapasitas sbg ayah, suami, sekaligus pemimpin tertinggi negara ini.  Tapi ada saatnya saya menyesali keputusan menjadi presiden.  Rakyat  melihat saya seolah mahluk super yang harus bisa mengatasi berjuta persoalan negara ini. Mereka seolah melupakan kenyataan kalau saya juga manusia seperti mereka.  Manusia yang punya keinginan dan harapan.  Manusia yang punya amarah, kekesalan dan sakit hati.  Saya bukan patung atau robot yang bisa dikendalikan oleh remote control.
Kalau saya berusaha dengan sekuat tenaga  memahami dan mengerti semua penilaian, kritikan, bahkan hujatan 200 juta lebih masyarakat,  tapi mengapa mereka  tidak  bisa  menerima kenyataan kalau saya cuma manusia biasa..?  Saya mengarang lagu, salah.  Menyanyi, disindir.  Curhat, dibilang melankolis.  Memilih negosiasi ketimbang konfrontasi, di bilang lemah.  Koq serba salah ya...
 Tapi saya sadar, inilah konsekuensi yang harus saya terima dengan kebesaran hati,  karena saya memutuskan untuk menjadi presiden, dan memimpin Bangsa ini.

Ketika kritikan dan kecaman semakin gencar

Saya memang Doktor.  Tapi rasanya tidak pernah saya berkeras hati memaksakan keinginan pribadi.  Karena semua keputusan yang saya lakukan telah saya konsultasikan terlebih dulu dengan para ahli di bidangnya masing-masing.  Itulah makanya saya mengangkat staf ahli dan para mentri.  Para pemikir dan putra-putri  terbaik Bangsa ini.  Yang semuanya direkomendasikan para  wakil rakyat.

Ibarat Direktur Utama perusahaan pengalengan daging sapi, apakah kinerjanya hanya diukur dari kerugian dalam 2, atau 3 bulan berturut-turut...??  Lalu bagaimana dengan keuntungan yang diperoleh pada 9 bulan lainnya..?

Silahkan tanya Yusuf Kalla, Ciputra, atau Aburizal.  Apakah semua perusahaan yang dipimpinnya berhasil..? Mereka dikenal sebagai pengusaha sukses bukan berarti semua usaha yang dikelolanya berhasil, melainkan sebagian besar usahanya berhasil memberikan profit besar.

Indonesia ada 33 propinsi, dengan jumlah penduduk 250 juta lebih, yang sebagian besar memiliki masalah serius dengan  9 hal, seperti:

a)Etika, sbg prinsip dasar kehiduan  b)kejujuran dan integritas  c)rasa tanggung jawab  d)hormat pd aturan & hukum masyarakat  e)hormat pada hak/warga lain  f)mencintai pekerjaan  g)keinginan untuk menabung dan investasi  h)keinginan bekerja keras  i)menepati waktu

Indonesia merupakan bagian terpenting dalam hidup saya, selain keluarga.  Tak pernah ada waktu yang terlewatkan dalam  pikiran saya, selain memikirkan yang terbaik bagi Bangsa ini.

Saya memikirkan tiap detail geliat negara ini, mulai dari keluhan masyarakat korban lumpur lapindo hingga kisruh sepak bola.  Dari gaji penjaga pintu kereta hingga biaya jemaah haji.  Dari harga buku anak SD hingga tenaga kerja yang dihukum pancung.  Dari imunisasi Nasional hingga sandera perompak Somalia.  Dari perampasan wilayah oleh Malaysia hingga jumlah maksimum istri PNS.  Dari keluhan keluarga korban pesawat jatuh, hingga penembakan di puncak Jaya.  Dari rekening gendut Jendral hingga status satpol PP.

Kalau masyarakat senantiasa mengeritik saya, dan membanding-bandingkan saya dengan Obama, Putin, Sarkozy, atau Ahmadinejad, salahkah saya jika kerapkali menyesalkan betapa banyaknya masyarakat kita yang memiliki cara berpikir yang terbelakang dan mau menang sendiri.  Belum ditambah dengan anggota Dewan-nya yang boros, tukang ngorok di sidang, doyan selingkuh, tukang memprovokasi dan  jago ‘ngomong doang’.

Megawati,.....uh,...kamu beken cuma lantaran ayahmu Bung Karno.  Tapi apa yang sudah kau buat..?  Puluhan asset berharga bangsa malah kau jual.  Kenapa kita tak bergandengan tangan saja membangun Bangsa yang katamu kau cintai...?

Fabio Capello atau Mourinho merupakan pelatih yang hebat, tapi dapatkah mereka menjadikan tim sepak bola dusun yang baru belajar menendang bola menjadi juara dunia dalam 10 tahun..?

Tapi saya sadar, inilah resiko yang harus saya terima saat mencalonkan diri sebagai pemimpin bangsa ini.




Mari kita serukan:  Hentikan kekerasan & Perang di Seluruh Tanah Indonesia, Hingga Ujung Bumi

Monday, October 24, 2011

BULAN CEMBURU SAMA KAMU BEB’


Pernah denger kan orang ngomong gini: “Wah, kayaq masih pacaran aja nich...”

Pertanyaan yang secara tersirat mengungkapkan dua hal.  Pertama, pasangan tersebut terlihat sangat mesra.  Kedua, kualitas kemesraan masa pacaran lebih tinggi ketimbang setelah merit.

Hehehe,...ngga usah di bahas lebih lanjut dech.  Soalnya itu kodrat alami kali.....

Pastinya, di  episode hidup tiap orang selalu ada moment-moment yang paling asik untuk di kenang.  Tul ngga,...?

Kalo gue, moment yang paling doyan gue kenang adalah masa pengembaraan mencari cinta.....

Ups,...sory, intermezo dikit nich coy,...ada lagunya kotak lagi lewat di PC gue..

Ku tau, kamu pasti rasa, apa yg kurasa.
Ku tahu, cepat atau lambat kamu kan mengerti
Hati bila di paksakan, pasti tak kan baik.
Pantasnya,..kamu mencintai, yg juga cintai dirimu

Lanjut mang,......

Ngga usah bertele-tele.  Inilah daftar mahluk-mahluk manis yang pernah mengisi hari-hari manis gue (yang juga manis) dalam pengembaraan mencari  sepucuk cinta sejati  (hehe,..kayaq daun teh terbaik aja ada di pucuk...)

Pertama, Nadya Hutagalung.

Jangan pura-pura ngga tau soal doski.  Wanita  Batak nan anggun ini tergolong cepat ‘surfing’ di relung indah hati gue (ceileee..). Padahal, energi yang gue gelontorin untuk pedekate ke Nanad (panggilan kesayangan gue...) sampe 87000 KJ (dodol,..bukan Kidung Jemaat,..tapi kilo Joule....satuan fisika untuk energi...wkwkwkw...)  itu belum termasuk pengeluaran buat ngisi bensin mobil temen yg gue pinjem, plus uang rokok sopirnya, serta anggaran beli  parfum dan obat kumur (buat ngilangin bau ketek, and bau cakalang fufu di mulut seksi gue...)

Tapi gue sama sekali ngga nyesel koq. Suer. Malah, baju yang ditetesin air mata Nanad baru gue kasih ke kakek gue (sekarang udah meninggal) setelah gue merit sama pacar terakhir gue.

Mau tahu kenapa Nanad sampe nangis terharu di bahu gue..?  Gini storynya,

Waktu itu doski baru balik syuting Video klip di Bandung.  Gue nungguin di teras rumahnya.  Pas sampe, dia ngeliat gue, langsung meluk. Cipika-cipiki, trus siap-siap pemotretan.  Bener-bener wanita yang  ngga  kenal cape.

Pas doski siap berangkat lagi, gue tangkep tangannya, trus gue bilang:

“Nad, gue udah liat begitu banyak keindahan di bulatan bumi,  tapi,...”

“ Tapi apa Rob..?” Doski penasaran.

“Ngga ada yang seindah kamu...” Gue belagak ngeloyor pergi.

Eh, doski nangkep tangan gue, meluk,..and,..(sayangnya doski mau buru-buru,...kalo ngga, mungkin ceritanya jadi lain....)

Hubungan gue berakhir waktu Nanad  berangkat ke Australi, dan menetap 5 bulan di sana.  Sambil nangis di ujung telephon, dia bilang: “Rob, aku harus jujur sama kamu.  Aku ngga bisa nerusin hubungan ini. ...”

Gue ngga nangis (kayaq bayak cowok-cowok laen), cuma mabok tiga hari tiga malem.

Kedua, Maudy koesnadi.

Kalo sama Nanad gue nyampe 8 bulan, sama Maudy cuma  4 bulan.  Itupun cuma kebetulan.  Gue ‘mengail di air keruh’.  Waktu itu Maudy lagi perang hebat sama Gilang.  Gila man,...! Gue baru tau kalo karakter Zaenab di sinetron ‘Si-Doel Tukang Insinyur’ yang lembut  dan kalem menggemaskan adalah prototipe murni karakter Maudy.  

Sebenarnya sich gue pengen menjalin hubungan lebih lama and serius  sama Didy (panggilan kesayangan gue...).  Gue terpesona sama kecantikan & kelembutannya.  Cuman gue ngga tahan lantaran Didy slalu ngomong soal Gilang.  Api cembokur  mbakar sampe ke ubun-ubun gue.

“Dy, ngga pernah gue ngerasa begitu berharga sebagai laki-laki sebelum ini.  Sebelum sama kamu. Cuma laki-laki sakit jiwa yang tega ngeliat kamu nangis.  Please putusin aku, Dy..!”  Kerongkongan gue kesumbat
Kenapa Rob..?” Pandangan sendunya tanpa ekspresi

Ngga ada secuil ruangpun di hati kamu buat aku. Semua milik Gilang.”

“Sory Rob.” Cuma itu yang keluar dari bibir lembutnya yang belom sempat gue sentuh.  Hehe...

Torang,..eh,..kami berpelukan. (Oh Tuhan, apa semua bagian tubuh Maudy seharum ini....?)

Hampir bersamaan dengan lepasnya pelukan Didy, dari salah satu TV swasta mengalun lagunya Nidji.

Yakinkan aku Tuhan, dia bukan milikku,..biarkan waktu...waktu...hapus aku...

(hehe,...ketauan boongnya.  Lah Wong Giring ‘Kribo’ Nidji masih pake pampers waktu itu..)

Ketiga, Alya Rohali

Huiiih,..bener-bener wanita cerdas.  Bayangkan,...doski bisa ngajarin matematika, fisika and statistik ke anak SD hingga mahasiswa tanpa buku referensi.  Mungkin itu salah satu alasan doski 4 kali berturut-turut megang mahkota Miss Indonesia.  Itupun lantaran di batasin, untuk ngasih kesempatan pada yang lain.

Hubungan gue sama Alya cuma seumur jagung, alias 3,5 bulan.  Doski kasian ngeliat gue kayaq kambing congek ke sana ke mari nemenin doski, tanpa bisa nyentuh (apalagi meluk).  Selain itu, gue lebih sering mojok sambil ngeroko sendirian lantaran minder sama kolega-koleganya.

Tapi Lya (sebutan sayang gue...) meninggalkan kesan yang bener-bener membekas di telinga gue.  Gini ceritanya.

Waktu abis peragaan busana malam, kita punya kesempatan ngobrol.

“Siapa penemu yang paling berbahagia  dengan temuannya, tapi ngga dikenal dunia...?” Sambil mbelai rambut halusnya

“Mary Currie...”

“Buktinya kamu kenal...” Gue senyum liat keningnya  mengkerut karena mikir

“Siapa dong..?”

“Aku...!” Tersenyum bangga

“Loh koq..?”

“Karena aku menemukan kamu..!”

“Gombal..!” Tawanya mbikin hormon testoteron gue mendidih

“Eh, gombal kan ngga logis toh..? Aku baru tau kalo kamu doyan sama yang ngga logis.”

“Iiiihh,..siapa yang senang...?” Bibirnya di monyongin hampir 10 centi.

“Loh, tawa renyah barusan bukan pertanda senang..?”

Alya langsung nubruk gue saking gemesnya.  Telinga kiri gue cacat sampe sekarang karena gigitannya.

Lya,..Lya,..nginget loe,...gue ngerasa kayaq Superman (heran ye,..masih belom puas juga jadi Robin...)


Keempat, Titi Kamal

Jujur aja, sama wanita yang senyumnya bisa bikin macet jalan Thamrin ini gue ngga berharap banyak.  Kompetitor gue bikin gue ngga pede.  Tapi gue pake prinsip ‘iseng-iseng berhadiah’ (hehehe....sory Ti kalo kamu baru tau yang sebenarnya saat ini)

6 bulan bareng Titi begitu menggairahkan.  Senyum khasnya nemenin tiap detik waktu gue.

Kita  putus  karena  Titi di komporin seseorang yang pernah ngeliat gue jalan bareng Dian Sastro di Sanur.  Percuma gue njelasin panjang lebar ke Titi kalo pertemuan gue ama Dian cuma kebetulan.  Waktu itu Dian syuting ‘Pasir Berbisik’.  Gue lagi ngecek kapal penangkap Tuna yang bakal gue operasiin di Bitung.  Dian tertarik sama ikan tuna seberat 30 kg yang lagi gue pikul (tapi who knows kalo Dian juga tertarik juga sama otot paha gue) Mungkin waktu jalan barengan itulah orang ngeliat gue.

Sehari setelah putus, Titi mbalikin diary tebel yang gue kasih ke doski waktu dua hari jadian.  Di diary itu cuma ada satu tulisan gue:

Cantik, kamu pernah bilang kalo Karibia adalah daerah yang pemandangannya paling menakjubkan. Gue yakin kamu salah deh.  Karena buat gue, cuma senyum kamu yang paling menakjubkan... 

Tiga hari setelah putus, seorang wartawan memergoki Titi jalan bareng sama Christian Sugiono.

Kelima, Dian Sastrowardoyo

Sama wanita cantik yang satu ini gue pernah mengharapkan sesuatu yang lebih.  Makanya gue ngotot sampe 7 bulan disampingnya.  Sayangnya hati kecil gue ngerasa kalo Dian sama sekali ngga comfort, apalagi cinta ke gue.  Jelas banget kebaca dalam keseharian, kalo Dian kesengsem berat sama Nicolas Saputra, pacarnya di Film ‘Ada Apa Dengan Cinta’.  Sayangnya cinta Dian bertepuk sebelah tangan.

Kenangan yang ngga terlupakan waktu Dian ngajak gue ‘duel’ melakukan French kissing, alias cipokan gaya Prancis.  “Capa cakut...”

Bermula dari sesuatu yang sederhana koq.  Waktu kita ngopi di Apartemennya.

“Kamu tau ngga kalo odol dendam kesumat sama sabun mandi..?” Sambil ngelus kulit lengannya yang mulus

“Masa sih,..kenapa..?” Kening Dian sampe berkerut mbayangin sabun yang di iklanin.

“Soalnya odol cuma bisa ngacak-ngacak mulut kamu, tapi sabun mbelai seluruh tubuh kamu.” Gue nampilin senyum nakal

“Porno...” Matanya mengerling indah banget

“Loh, kan aku belum pernah mbelai seluruh tubuh kamu....!”

Dian nyubitin paha and pinggang gue.  Warna birunya hilang tiga hari kemudian.


Keenam, Nadine Chandrawinata

Bener-bener pengalaman luar biasa sempet pacaran sama mahluk bule nan cantik ini.  Bukan cuma smart, tapi juga nyentrik.  Sedikit gokil malah. Bayangin, binatang kesayangannya  kura-kura sama Tarsius.  Gue aja sempet kaget, gimana caranya doski ndapetin Tarsius.  Kan binatang yang merupakan monyet terkecil di dunia itu masuk kategori binatang langka yang di lindungin, yang cuma ada di Bitung, Sulawesi Utara. 

(Tarsius punya dua keunikan. Pertama, bisa muter kepalanya 350 derajat.  Kedua, Tarsius ngga akan kawin lagi sampe mati, kalo salah satu pasangannya mati)

So sweet,...” Kata Nadine sambil meluk tangan gue di dadanya (ehem...)
 Tapi sayangnya gue cuma tiga bulan barengan doski.  Seleranya minta ampun.  Cemilannya sehari aja  500 ribu.  Tiap bulan plesir Singapur, Penang, and Hongkong.  Gue langsung inget lagunya Ari Wibowo, ‘Anak Singkong’

Padahal, satu bulan sebelum putus, Nadine pernah sms ke gue: “Nothing Gonna change my love for you”

Cuma lantaran gue sms duluan: “Din (bukan Din Syamsudin loh...), kamu tahu ngga,.. bulan tuh cemburu banget sama kamu, lantaran matahari pengen cepet-cepet nongol cuma buat ngeliat kecantikan kamu”


Ketujuh, Istri gue sekarang.

Hehehe,..gue pikir ngga perlu nyeritain sesuatu yang masih berlangsung deh. Tapi yang pasti, pas kita pacaran hari ke-365, gue langsung nanya kapan kita bakal merit. N’,.......

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

Nulis apa loe Bin…?” Jhon melongo sekilas ke laptop gue.

Astaga, loe nulis sambil mabok…?” Ia berjalan ke arah kulkas, dan menyodorkan segelas air dingin, yang langsung gue teguk buat ngilangin pusing lantaran cap tikus.

 Hahaha…..dasar sinting. Loe mabok aja masih sempet  menghayal begini…..Loe mau publish?” Jhon ke kamar mandi, sambil menggelengkan kepala.  Abis mbaca  konsep tulisan ini.

Saturday, October 22, 2011

Selamat Jalan Kolonel Khadafy....


(mungkin konyol kali ya gue nulis hal ini di blog. Ah,..masa bodo. Blog, blog gue koq...)

Gue sendiri ngga ngerti kenapa gue ngerasa trenyuh  banget ndenger kabar meninggalnya Kolonel Khadafy.  Salah satu pemimpin besar bangsa Arab yang bahkan di sebut-sebut sebagai salah satu pemersatu bangsa Arab.

Gue bukan menyetujui tindakannya yang menyebabkan banyak rakyat Libia meninggal selama pergolakan.  Gue cuman ngerasa,  entah kenapa perasaan gue bilang kalo beliau (ini pertama kalinya gue nyebut orang dengan istilah beliau di tulisan gue) ngga sejahat yang  orang kira.  Gue yakin, tindakannya merupakan respons atas apa yang diterimanya.

Gue trenyuh melihat pemberitaan saat-saat terakhir almarhum yang udah tua, bekas pemimpin yang sangat di hormati dan disegani kawan maupun lawan, meninggal tanpa penghormatan sama sekali. Malah yang bikin hati gue lebih miris, waktu beliau di tangkap,..oh my God,..beliau yang udah teriak “Jangan tembak”, masih tetap di hajar, malah di tembak, dan dibiarkan meninggal tanpa penghargaan sama sekali.

Saat bikin tulisan ini, jari-jari gue sempet gemetar mbayangkan prosesi meninggalnya almarhum.  Sedih  banget ngeliatnya.  Tergolek tanpa daya, rasa kasihan dan penghormatan.

Mau tahu alasan gue begitu respek sama beliau...?

Pertama, beliau adalah tokoh yang berani.  Bayangkan, negara sekecil Libia, yang cuma segede kutu, ngga gentar sama Amerika Serikat.  Cuma orang berani dan bermental baja yang berani membusungkan dada ke Amerika, si-Super Power.  Itu Cuma karena Libia dipimpin si-Singa Gurun Pasir

Kedua, beliau mencintai keluarganya.  Ini bisa diliat waktu salah satu cucunya meninggal waktu pengeboman Amerika.  Konon Almarhum nangis sesungukan waktu tahu cucunya meninggal

Ketiga, beliau tegas dan konsisten.  Ngga mudah dipengaruhi dan dibujuk.  Wuih,..gue ngebayangin waktu beliau masih muda, tampak begitu keren dengan pakaian militernya.

Keempat, gue ngebayangin beliau sebagai ayah gue (kebetulan umurnya hampir sama)

Met jalan Kolonel.....Anda adalah bagian penting sejarah dunia dan ikon keberanian sosok pria sejati. Semoga Iman yang anda anut mengantarkan anda ke tempat yang membahagiakan.  

Mari kita suarakan: Hentikan kekerasan dan perang di Tanah Indonesia, hingga ujung bumi.

Monday, October 17, 2011

I Hate Kung Fu Panda Movie


(Sebenarnya ini rahasia pribadi sich.  Tapi ngga apa dech.., belajar mbongkar rahasia sendiri. Daripada mbongkar rahasia orang atau rahasia negara.  Hehehe....)

Ngga tau juga, apakah ini kelemahan atau kegilaan, tapi faktanya gue masih doyan nonton film yang layaknya di konsumsi anak-anak SD.  Finding Nemo, Ice Age, Lion King, Dragon Ball, The Legend of Aang, hingga Kung-Fu Panda.  Hehehe,...jangan diketawain dong (sssttt,...gue juga doyan koq sama yang kategori XX...)

Nah, waktu film Kung-Fu Panda di tayangin, gue cepet-cepet nyari di Youtube.  Dapet. Wuih, emank keren man...!! (Malah jauh lebih keren dari gonjang-ganjing flask disk-nya Nassarudin yang di tangkep di Kolombia)

Trus, apanya yang bikin gue kesel..? Ada dua bagian yang bikin gue sebel sama film Kung-Fu Panda.  Pertama, waktu pemilihan calon Dragon Warrior.  Soalnya di pemikiran awam gue, yang layak jadi Dragon Warrior harusnya si-tiger yang notabene emang jago Kung-Fu. Atau ya setidaknya ke-empat temen lainnya seperti si-ular (viper), Burung (crane),  si-belalang sembah (mantis), ato si-monyet (monkey).  Eh, yang dipilih malah Po, si-panda gendut yang ngga tau apa-apa, doyan makan and slow.

Kedua, waktu penyerahan ‘Wasiat sakti’ yang bernilai sakral, yang cuma bisa dimiliki sang Dragon Warrior.  Udah ritualnya begitu rumit banget, eh ngga ada isinya, alias kosong melompong. Cuma bayangan sang Dragon Warrior, alias Po, si-panda gendut yang doyan makan yang terpantul dari wasiat sakti, karena terbuat dari bahan metalik yang mirip cermin. 

Pesan yang ingin disampaikan kedua hal menyebalkan tadi kurang lebih begini:

Pertama, di dunia kita yang makin lama makin modern ini, kita dipacu untuk selalu jadi yang TER. Terhebat, terkaya, tersukses, terpintar, tergaul, terkaya, tercantik, terfashionable.  Bisa dibilang ngga ada lagi ruang untuk kaum yang dikategorikan ‘looser’.  Orang-orang kucel yang tampak oon, yang melakukan hal-hal kecil ‘ngga penting’. Ngga top. Pokoknya yang gitu-gitu aja. “Kaum marginal” istilah populernya.

Ironisnya, dalam keletihan dan kepenatan akibat tuntutan gaya hidup ‘yang terkuat yang bertahan’  justru membuat banyak orang memilih kesederhanaan dan keterasingan sebagai tempat mendarat paling empuk untuk kembali meraih hakikat kebebasan yang sebenarnya.

Sebenarnya, salah satu pakar etika moral juga pernah menyinggung fenomena tersebut lewat pernyataanNya: Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat

Kedua, kita kerap terhipnotis oleh berjuta cara jitu yang ditawarkan untuk menggapai tangga tertinggi kesuksesan hidup.  Baca ribuan buku, menghadiri puluhan seminar, dan entah apa lagi. Ngga,..ngga ada yang salah dengan semua ilmu yang ditawarkan para mentor sukses. Karena untuk meraih yang terbaik, kita harus belajar dari yang terbaik.  Tapi kunci sukses dari semuanya justru sama dengan yang dialami Po, si-panda gendut yang melihat bayangannya sendiri pada kitab sakti yang begitu di dambakan para jagoan kung-fu.

Ya, kita semua. Anda dan saya, adalah anugrah paling unik yang pernah dicipatkan Sang Khalik.

Sama dengan apa yang diucapkan si-bebek, ayah angkat Po: “Resep rahasia itu tidak ada”

Kung-Fu Panda,.......i hate it....(mmhhh,...but i love it)

MARI KITA SUARAKAN: HENTIKAN KEKERASAN DAN PERANG DI SELURUH TANAH INDONESIA, HINGGA KE  UJUNG BUMI

Friday, October 14, 2011

MENANTI


Pada mulanya adalah......

Syair lagu Aishiteru....

Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku
Saat ku harus bersabar dan trus bersabar menantikan kehadiran dirimu
Entah sampai kapan aku harus menunggu
Sesuatu yang sangat sulit tuk kujalani
Hidup dalam kesendirian sepi tanpamu
Kadang kuberpikir cari penggantimu, saat kau jauh di sana...oooo...

Menanti bukan sekedar kosa kata tanpa makna, yang bisa dipilah jadi mati, nanti, atau anti.  Karena menanti juga berarti sebuah keputusan antara pasti dan tidak yang melibatkan bukan hanya waktu, harapan dan kesabaran, tapi juga antusiasme dan kepekaan. 
Menanti orderan...?

Menanti juga bisa diartikan sebagai perasaan indah yang ditandai dengan degup-degup halus di jantung  seseorang  yang rela berdiri, duduk dan berdiri lagi, demi kekasih hati yang sangat dirindukannya

Menanti  juga sebuah rangkaian doa panjang sepasang manusia yang mendambakan  hadirnya sosok mungil menggemaskan yang akan menghiasi hari-hari indah hidup mereka

Tapi menanti juga bisa berarti malam panjang dalam kesendirian tanpa belaian sayang dan untaian kata manja yang berujung tanya: “Maukah kau menikah denganku...?”

Menanti adalah ibu dari kesabaran bagi sang Mahatma Gandhi akan perubahan indah di India.
Menanti Makanan...?

Atau,...menanti juga bisa berupa kumpulan sumpah serapah dan caci maki karena listrik yang padam lebih dari 5 jam

Menanti  adalah doa, harapan dan antusiasme Palestina untuk menghirup udara kemerdekaan.
Menanti adalah gurat-gurat kepedihan di sisi ranjang seorang ibu yang sekujur tubuh anaknya ditusuki slang dalam ejaan: koma

Menanti juga berarti kesedihan panjang dalam kepasrahan bagi orang tua atau anak, yang orang-orang tercintanya berangkat ke medan perang

Tapi menanti adalah lima hal yang sangat di dambakan setiap pekerja : kenaikan gaji, pulang kerja, libur panjang, terima gaji, dan bos tidak masuk kerja.
Menanti gajian...?

Tapi menanti juga,...mmmhhh,...bisa berarti sebuah harapan semu seluruh rakyat Indonesia tentang dua kata: Keadilan dan Kesejahteraan

Menanti harus jadi harapan terindah seluruh umat manusia akan sebuah kata yang dengan gagap kita ucapkan: PERDAMAIAN






Bagi saya, menanti termasuk nostalgia dengan lagu-nya Richard Marx.
Ocean a part, day after day
And i slowly go insane
I hear u’r voice on the line
But it doesn’t stop the pain
Where ever you go, what ever you do
I will be right here waiting for you.......

(Hmmm,...lagu yang manis soal penantian.  Sialan,...lagu ini gue hapal justru lantaran gue abis diputusin sama seseorang di masa lalu.....hehehe...)  
Menanti khotbah...?


Bagaiamana dengan anda..?


Mungkin saat membaca tulisan semi gokil ini anda juga berada dalam penantian.  Entah menanti kondisi yang lebih baik, atau seseorang yang menjadi lebih baik bagi anda.





Sebagaimana awalan Me- dalam kata menanti, yang menyiratkan sebuah tindakan, bukankah lebih baik anda juga melakukan tindakan...??  Bertindaklah untuk memperbaiki kondisi yang anda harapkan, semampu yang anda bisa.  Karena dengan bertindak,  setidaknya anda lebih cepat mengetahui, apakah kondisi tersebut bisa di rubah atau tidak.  Yah setidaknya anda tidak mudah frustasi dalam penantian yang pasif.
Juga,...menanti makan.


Bagaimana dengan seseorang yang anda harapkan jadi lebih baik bagi anda..??  Mengapa bukan anda yang lebih dulu bertindak dengan menjadi  lebih baik baginya...?  Bukankah dengan demikian anda tahu bahwa anda lebih berharga darinya. Dan dengan begitu, anda tidak mudah terluka oleh sikapnya.


Ah, teori....hehehe,...terserah,..namanya juga tulisan semi gokil.

Hal terpenting bukanlah bagaimana penilaian orang tentang kita, melainkan bagaimana kita meyakini apa yang kita lakukan . Anonym

HENTIKAN KEKERASAN DAN PERANG DI TANAH INDONESIA HINGGA UJUNG BUMI

Monday, October 10, 2011

OMG, PEMBOM BUNUH DIRI TERNYATA ‘BEKAS’ TEMAN GUE


Sebuah catatan imaginer

Gue tahu loe ngga bisa baca tulisan ini lagi.  Tapi gue cuman pengen nulis.  Ngungkapin keheranan, kesedihan, dan entah apa lagi.  Pokoknya menumpahkan semua rasa nelangsa gue. Rasa luka gue yang begitu dalam.  Tentang loe,...’bekas’ sahabat gue
Pict by, Barry Kusuma

Sory wan, gue ngga bisa nyembunyiin rasa sakit hati dan terluka ini.  Gue udah maksain nerima keadaan apa adanya.  Gue udah berusaha melankolis untuk mengingat masa-masa manis kebersamaan kita 30 tahun lalu.  Waktu umur gue 10, dan loe 11 tahun.  Waktu kita selalu berdua ke mana-mana.  Nguber layangan, mancing, berenang di genangan kotor  tempat timbunan bangunan,  nangkep ikan kecil di got-got bau, nyolong  mangga milik orang kaya di kompleks Pertamina,  sampe tidur dan makan bareng di piring yang sama.

Gue ngga lupa kalo ibu loe selalu manggil gue buat makan bereng di rumah loe, lantaran loe punya masalah susah makan. Loe harus dicekokin supaya bisa makan.  Kalo ada gue, loe baru makan apa aja yang ibu loe masak.
pict by, oodeydeyoo

Gue juga inget waktu ibu loe lariin gue ke UGD, lantaran bibir gue robek di tabrak motor penjual daging.

Loe ngga pernah  tau kan kalo gue nangis lama waktu kita sekeluarga harus pindah ke tempat yang jauh, lantaran harus pisah sama loe.  Karena buat gue, loe sudara bukan sedarah.  Walau kita berbeda.  Gue putih, loe coklat tua.  Loe imut, sedang gue big size.  Loe bla...bla..bla,...dan gue bla...bla....

Tapi kan kita ngga pernah pusing dengan semua perbedaan itu.

Waktu pertama gue join Facebook, loe termasuk orang pertama yang gue lacak keberadaanya.  Tapi gue ngga dapet.  Loe ilang bagai di telan bumi.  Padahal gue pengen banget tahu keadaan loe.  Loe kawin sama siapa, anak loe berapa, kerjaan loe apa,...ah,..pokoknya gue kangen banget nemuin bayangan loe.

Sapa tau gue bisa mbantuin loe kalo loe ada masalah.

Hingga akhirnya,.......gue nangis.  Karena  sedih, sakit hati dan terluka parah.

Gue nangis karena dua hal.  Pertama, sedih karena papa gue jadi korban kekejian bom bunuh diri.  Yang kedua, lantaran kaget campur sakit hati. Kaget karena akhirnya gue ketemu loe.  Pelaku bom bunuh diri.  ‘Bekas’ sahabat yang gue sayangi, sekaligus pembunuh papa gue. (sory kalo gue tulis loe cuma ‘bekas’ sahabat gue)

Mungkin loe emank gak tahu kalo salah satu calon korban loe adalah papa gue.  Papa yang dulu sering ngajak kita jalan bareng muterin monas pake mobil mitsubishi open cap tua-nya (yang juga dipake ngompreng tiap papa pulang kantor).  Papa yang pernah nempeleng pemuda mabuk yang ngancem loe pake piso lantaran loe ngga sengaja ngelempar kepalanya pake baterei.  Papa yang sering ngasih uang jajan ke loe waktu mau berangkat sekolah, karena babe loe cuma dapet besi tua sedikit untuk di jual.
Gue ngga paham dengan apa  yang  loe sebut sebagai ‘perjuangan’.  Gue bahkan ngga ngerti dengan apa yang loe senandungkan sebagai keyakinan.  Cuma satu yang pengen gue tahu.  Apa salah papa...? Papa ngga pernah membunuh orang, atau merancang kematian orang lain.  Papa juga ngga pernah memprovokasi demi kebencian dan dendam.  Apa salah papa...? Sungguh,...gue ngga nyangka loe bisa sekejam itu.
pict by Firdaus

Padahal dulu, loe nangis sesungukan lantaran sepeda loe nabrak anak kambing sampe mati.  Loe juga ngga berani motong ayam, lantaran ngga tega ngiris leher ayam yang matanya melotot ke loe.  Kenapa wan,..?? Kenapa sekrang loe tega mbunuh manusia...?  Papa gue malah.  Hancur hati gue.

Hati gue malah sempet-sempetnya ‘mbelain’ loe, dengan pemikiran kalo loe kesurupan.  Kemasukan setan gunung Kawi.

Semua udah terjadi.  Gue ngga tau apa arwah loe ngeliat gue waktu jasad loe di kebumikan.  Gue dateng, tapi cuman ngeliat dari jauh.  Untuk nengok terakhir kalinya, ‘bekas’ sahabat, sekaligus pembunuh papa.   Maaf kalo gue masih sakit hati. Gue masih kesal.  Tapi gue janji: ngga akan gue biarkan tangan gue ternoda darah karena rasa dendam.  Entah ke keturunan loe, atau keluarga loe. Karena satu-satunya hukuman yang bisa gue lakukan adalah menghapus loe dalam daftar teman gue. Loe ngga pernah ada dalam kehidupan gue.  Walau gue pernah begitu menyayangi loe.
Pict by, Rickiepanema

kiranya catatan buruk ini bisa dijadiin perenungan untuk membunuh semua niat, atau benih dendam dan kebencian yang mulai kuncup

Kapan kita bisa bergandengan tangan sebagai sesama manusia..? Manusia yang saling menyayangi.

MARI KITA HENTIKAN KEKERASAN, KEKEJIAN DAN PERANG DI SELURUH TANAH INDONESIA, HINGGA KE UJUNG BUMI.