Siapa sich yang ngga doyan terima senyuman.
Malah katanya, waktu orang ngobrol
di telephon sama seseorang, aura lawan bicara bisa kerasa kalo si penelpon lagi
senyum, ato mengekerutkan kening
pertandatanda kurang nyaman.
Ada banyak tulisan yang khusus ngebahas arti-arti senyuman. Bukan apa-apa sich, cuma emank asyik
ngomongin soal senyum. Malah, saking
saktinya pengaruh senyuman ini, lukisan yang sebenarnya biasa-biasa aja, jadi
sangat fenomenal dan legendaris, lantaran senyumannya yang di lansir mengandung
beribu misteri. Exactly,..lukisan
manalagi kalo bukan Monalisa. Coba tanya
pelukis-pelukis hebat, apa sich luar biasanya lukisan Monalisa..? Masih
asyikan ngelukis senyum gue waktu abis di kizz Dian Sastro kaleee...hehehe...
Gue malah pernah mbaca kisah nyata tentang seseorang yang batal bunuh diri
lantaran ia menerima senyuman paling tulus yang menurutnya udah lama banget dia
ngga terima. Astaga....
Kalo mau dipikir-pikir, apa sich istimewanya aktifitas menarik sedikit
garis-garis sekitar mulut hingga bentuk mulut sedikit memanjang dan mata agak
mengecil...? Gampang, ngga ngeluarin
biaya, dan ngga bikin perut laper. Tapi
dampaknya,...jangankan orang, anjing aja yang ngga ngerti bahasa manusia bisa
nggerak-nggerakin ekornya waktu di kasih senyum (tapi jangan berharap dia
mbales sama senyuman juga...hehehe...)
Tapi emank faktanya, senyum itu susah-susah gampang loh. Karena senyum merupakan representasi
hati. And pastinya, senyum orang yang
kreditnya cair, tentu beda sama yang ditolak.
Senyum cowok yang ungkapan cintanya diterima cewek, pasti beda
significan sama yang di tolak mentah-mentah.
Nah, karena alasan-alasan seperti itulah lahir istilah senyum sinis, senyum
meremehkan, atau senyum pahit (mungkin yang keluarin istilah ini tukang jamu
kali ya,...).
Konon, peramal terhebatpun sering gagal manakala
subyek yang akan di ramal mendatanginya dengan senyuman
Berkaitan dengan senyum, gue punya pengalaman unik belasan tahun lalu.
Gue punya temen cewek yang sebenarnya sich ngga akrab-akrab banget. Setau gue, doski pacaran sama cowoknya sejak
SMP. Pas tinggal setahun cowoknya
selesai study, mereka bakalan merit. Ngga gue duga sama sekali, mereka malah batal
merit, lantaran cowoknya merit sama cewek lain. Udah bisa di duga kan
sebabnya. Btu...btu...btulllll, kata
Upin & Ipin. Cowoknya terlanjur
mbikin perempuan lain ‘gendut’ duluan. Dan keluarga perempuan menuntut tanggung
jawabnya. Mo bilang apa...? Nasi udah
jadi tinutuan (bubur Manado, maksudnya...)
Tinggal temen cewek gue yang melongo kebingungan. Si
cowok bilang, dia cuma iseng bertualang sama cewek sekampungnya. Persoalannya, dia bertualang sampe ke
areal-areal sensitif, sampe si-cewek ngelucutin celana dalemnya. Sialnya (mungkin lebih tepat untungnya kali
ya...), ‘perkakas’ eks pacarnya itu numpang ‘ngadem’ di sono..hehehe...begitu
deh.
Tapi yang bikin gue geregetan malah sikapnya waktu nyeritain bagaimana eks
cowoknya nangis-nangis sambil nyium kakinya.
Cause doski cerita ke gue sama
halnya orang yang baru aja dapet undian Grand Livina. Senyum-senyum. Amit-amit,..tadinya malah gue pikir doski
udah sarap.
Mungkin itu yang terungkap di syair lagunya Titik Poespa.
“Kadang,
dia tersenyum dalam tangis,...kadang menangis di dalam senyuman.....”
(gue ngga tau alasan yg sebenarnya kenapa
doski cerita ke gue sambil senyum , tapi dari story temen deketnya yang juga
cewek, doski jadi males makan. Sering
nangis ampir seminggu. Doski belom merit
hingga detik ini. Cuma doski ngambil
anak angkat....sory, demi kode etik, nama dan tempat diketahui redaksi)
Senyum adalah
mantra sederhana tanpa kosa kata yang bisa menembus batas usia, ras, golongan,
serta bisa merubah susana muram jadi cerah
Senyum juga
senandung terindah yang mampu membuat seseorang yang kasmaran sulit tertidur
Senyum adalah
representasi hati yang gembira
Seulas senyum
terbukti mampu melahirkan jutaan nada yang menempati tangga lagu dunia
Tersenyumlah,...maka
dunia merekah
Tersenyumlah,..niscaya
peperangan bisa dicegah
Tersenyumlah,...walau
semua orang tahu gigi anda kurang bagus.
Setidaknya mereka tahu bahwa cinta itu masih ada.
Masih adakah,.... waktu tersisa kasih,... temani
diriku,... di malam gelap ini
Biarkanlah,..jangan dengar mereka,..salahkan dirimu,...mencintaiku...
Manisnya kata cinta darimu,..sinari hati ini
kekasih,...
Sampai kapan kita begini,...janganlah
bersedih,...usah kau menangis...
Berikanlah aku,...satu senyum saja...
( Satu Senyum
saja, by. Tato)
Mari kita
suarakan: “Hentikan Kekerasan dan perang di seluruh Tanah Indonesia, hingga ke
ujung bumi “
No comments:
Post a Comment