Monday, April 30, 2012

KDRT, HOBI YANG ANEH


Puluhan taon lalu, waktu masuk akil balik, gue pernah kenal seorang pria paroh baya yang unik.  Selain suka manjangin rambut, dia juga suka meliara binatang, dan ngoleksi benda-benda antik.

Di rumahnya yang ngga terlalu luas, dia punya beberapa jenis binatang seperti, kelinci, burung dara, kura-kura dan ular.  Selain itu, dia juga beberapa barang aneh yang katanya udah berusia ratusan taon.   Dan karena alasan itulah gue sama beberapa teman sering nongkrong di rumahnya, cuma sekedar nonton peliharaan-peliharaannya.

Tapi suatu hari gue dikejutkan oleh insiden yang langsung membuyarkan kekaguman gue ke dia, ketika dia dengan brutalnya dan tanpa perasaan menampar pipi istrinya.  Gue kaget bukan cuma oleh jerit kesakitan istrinya, tapi juga karena gue belom pernah ngeliat hal serupa di rumah gue.

Walau orang tua gue beberapa kali kepergok ribut dengan suara yang cukup keras, tapi mom dan daddy  ngga pernah saling pukul.  Daddy ngga pernah nampar, ato mukul mom, begitu juga sebaliknya.  Mungkin ‘teladan’ itu juga yang mempengaruhi hidup rumah tangga gue.  Sebagai suami/istri, bertengkar itu wajar.  Tapi kalo sampe mukul mah udah kurang ajar.

Suatu ketika, di tempat kerja, gue pernah denger bos gue lagi nasehatin salah satu temen kerja gue.
Kalo kamu kesal dan marah sama istri, ya marah aja.  Tapi jangan sampe mukul, apalagi nendang.  Kan kasihan.  Dia istri kamu, teman hidup yang bakal ndampingin kamu sampe tua dan meninggal.  Masa tega sich kamu pukulin  Tendang lagi

Sebesar apapun kesalahan istri kamu, jangan pernah kamu memukulnya.  Kalo memang rumah tangga kalian udah ngga bisa dipertahankan lagi, mungkin lebih baik pisah daripada kamu menyiksanya dengan pukulan-pukulan.  Jangan lupa saat pertama kali menyatakan perasaan cinta kamu dan memintanya untuk menikah.  Pasti ngga terbersit sedikitpun di otak kamu untuk menjadikannya sansak hidup kan…?” Mr. Bos melanjutkan petuahnya sambil menghisap dalam-dalam Marlboro-nya.

Gue yang nguping di balik sekat pemisah terkesima pada kearifan bos gue.  Gak nyangka, bos yang dalam aktifitas kerja sehari-hari sering nyebelin, ternyata sosok yang menghormati wanita.

KDRT emang bukan barang baru.  Hobi yang aneh.  Koq bisa-bisanya nggebukin orang yang pernah  sangat dirindukannya (sampe kebawa-bawa di mimpi), dan menganggapnya sebagai wanita tercantik sejagad.  Koq tega-teganya nempeleng sampe mahluk indah yg akhirnya kita panggil istri terjengkang dan berdarah-darah.  Koq tega.

Kita emang bukan manusia sempurna, tapi kan ketidak sempurnaan ngga lantas kita jadikan alasan untuk menampar, menendang dan menggebuki wanita yang seharusnya kita lindungi dan cintai.  Wanita yang mungkin udah melahirkan 5, 6, ato 7 anak yang membuat dada-mu membusung (karena dicap sebagai pria tulen nan subur).  Satu-satunya orang yang membela dirimu ketika seluruh dunia memusuhi engkau.

Stop Kekerasan Dalam Rumah Tangga…..!!!

Thursday, April 26, 2012

EMOSI LEBAH DAN NEGRI MASYARAKAT SAKIT JIWA


Wkwkwkwkw,……judul apaan nich…? Suka-suka gue dong.

Salah satu hobi gue kalo nge-klik youtube adalah nonton kelakuan binatang.  Entah singa yg nguber mangsa, Hyena yang berantem sama anjing liar, kerbau hutan yang bales dendam, dll.  Ada keasyikan tersendiri walau banyak sadisnya.  Namanya juga dunia hewan.

Nah, salah satu yang suka gue liat adalah kelakuan lebah, si-penghasil  madu yang juga mbantu penyerbukan bunga.

Tapi satu ketika gue dikejutkan sama video serangan sekelompok lebah besar yang menyerang populasi lebih yang lebih kecil. Seru, dan ngga kebayang sebelumnya.  Abis nonton, gue pikir-pikir (hehehe,…termasuk jarang loh gue mikir), koq bisa ya lebah bertingkah begitu.  Tapi akhirnya gue sepakat aja (ama diri gue sendiri): naluri binatang.

Itu cuma contoh kasus mungkin.  Kan jarang banget  segerombolan lebah yang karena sangat emosinya, nyerang orang yg lagi makan di restaurant, ato lagi belanja di super market.  Itu lebah loh coy.  Binatang  yg ngga pernah belajar mbaca, blajar psikologi, Aritmetika, Ekonomi, Hukum, apalagi kuliah di universitas.

Lebah juga ngga punya organisasi politik, ato ikut khotbah/dakwah keagamaan.  Beda sama kita-kita.  Dari yang gelarnya sepanjang kereta, dan rajin nyatronin tempat ibadah, tapi kelakuannya lebih zalim dari lebah.  Tersinggung sedikit, emosi.  Keinjek kakinya sedikit, emosi.  Orang salah ngomong, emosi.

Yang lebih parah, fenomena bantai-bantaian dan serbuan-serbuan udah bukan lagi  dongeng sebelum tidur, ato cerita 1007 malam di negri ini.  Tapi udah jadi santapan harian.  Di Negri yang katanya milik kaum beradab.

Kesannya, kita udah ngga boleh salah bergerak dikit, salah ngomong dikit, salah paham dikit, langsung aja main bakar, main gebuk, main bantai.  Ngga perduli tempat ibadah, Universitas, kantor, pabrik, ato kendaraan aparat, pokoknya atribut yang menyinggung perasaan, bakar…..bakar….musnahkan….!!!

Kenapa sich kita jadi gampang banget ngadopsi kelakuan binatang…?
 
Kita sering menanggalkan kemanusiaan kita demi sesuatu yang pada akhirnya kita sesali setengah mati.

Kita lebih suka kehilangan kewarasan dan kasih sayang yang terbungkus rapi  bersama ari-ari sejak dalam kandungan ibu, dan menukarnya dengan sesuatu yang  seringkali tidak kita pahami.

Kita, perlahan namun pasti tengah mengubah peradaban manusia menjadi kumpulan mahluk pada negri  masyarakat sakit jiwa.

Kita, yang pada sebuah kesempatan sanggup meneteskan air mata secara spontan dengan sumbangan ala kadarnya secara Nasional pada penderitaan bayi Bilqis, bisa dengan serta merta berubah beringas, dan tega membantai Bilqis-Bilqis lain yang orangtuanya berbeda keyakinan.

Kalaupun ada lebah yang bisa bicara, masa sich kita harus berguru pada lebah.  Walau lebah tidak lebih emosional ketimbang kita.

Heal The World

There's a place in your heart, and I know that it is love
And this place could be much brighter than tomorrow
And if you really try, you'll find there's no need to cry
In this place you'll feel, there's no hurt or sorrow

There are ways to get there
If you care enough for the living
Make a little space, make a better place

* Heal the world make it a better place
For you and for me and the entire human race

** There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me

If you want to know why, there's a love that cannot lie
Love is strong, it only cares for joyful giving if we try
We shall see in this bliss, we cannot feel fear or dread
We stop existing and start living

Then it feels that always love's enough for us growing
So make a better world, make a better world

[Repeat * , **]
And the dream we were conceived In will reveal a joyful face
And the world we once believed in will shine again in grace
Then why do we keep strangling life wound this earth crucify
Its soul though it's plain to see this world is heavenly be God's glow

We could fly so high let our spirits never die in my heart
I feel you are all my brothers create a world with no fear
Together we'll cry happy tears see the nations turn
Their swords into plowshares

We could really get there if you cared enough for the living
Make a little space, to make a better place

Mari, kita berperan serta menciptakan kedamaian.  Bukankah kita tahu kalau Damai itu Indah…?

Monday, April 16, 2012

NGGA CUKUP CUMA NGOMONG DOANG COY...!!!



“Kita ngga bisa mengubah apapun hanya dengan bicara”

Kata tersebut udah lama banget gue tau, dan gue setujui.  Konyolnya, gue justru lebih sering  terjebak dengan retorika ‘cuma ngomong doang’

Gue bakalan bikin ini, dengan cara begini,….bla…bla…”

Gue pasti berhasil kalo gue bikin begini, pake strategi ini, …bla…bla..”

Tapi gue masih susah merelisasikan semua yang gue bilang. NATO (No Action Talk Only).  Yah, begitu dech gue.

Jadi inget sama kisah ‘polisi tidur’ di depan rumah gue.

Lantaran banyak setan-setan motor yang doyan ngebut di depan rumah gue yang merupakan tempat main anak-anak kecil di kompleks, gue jadi sering sewot and teriak-teriak.  Kasian kalo sampe ada anak-anak yang diserempet para tukang ngebut amatir yg gak punya otak.  Tapi lama-lama kan cape sendiri.  Masa gue harus berdiri terus di depan pager sambil tereak-tereak. 

Woi kampret pelan-pelan.  Emank ini jalan nenek moyang loe…?” 

Lagian, tukang ngebuts cuma mengurangi laju motornya kalo gue berdiri di depan pager.  Tapi kalo gue ngga kliatan, mereka ngebut lagi.  Akhirnya gue cari batang kelapa yang di belah 2, trus gue taroh di jalan.  Dan sejak itu, orang jadi memperlambat laju motornya tanpa harus gue tereak.  Malah ngga sedikit yang males lewat jalan yang emang diperuntukan buat para pemilik rumah di areal tersebut.

Bicara emang di butuhkan.  Tapi adakalanya kita justru ngga perlu ngomong. Just action.

Ngga sedikit profesi yang justru mengandalkan kefasihan berkata-kata, misalnya presenter, penyiar radio, guru/dosen, pemandu wisata, diplomat, penasehat presiden, politikus, stand up comedian, motivator, dll.  Tapi walau bicara adalah profesinya, toh mereka ngga notabene bisa ngomong sembarangan, alias asal bunyi.

Gue punya banyak pengalaman sama orang-orang yang kemampuannya menyusun kata di atas rata-rata, tapi soal melakukan kerjaan lebih banyak lari ato ngumpet.

Di dunia pemerintahan idem dito.  Banyak orang pinter yang kefasihannya mengolah kata sangat piawai.  Jago ngeritik pemerintah, tapi pas di kasih kesempatan pegang jabatan strategis, hasilnya ngga lebih bagus dari orang-orang yang dulunya abis dikritik.  Sebuah paradox.

Dunia kita emang ngga berubah kalo cuma dipenuhin orang-orang yang bisanya ngomong doang.   

Jadi inget kata-kata di Kitab best seller: “Percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan” 

Mother Theresa ngga perlu shooting TV dan wawancara saat ngangkat para penderita kusta di pinggiran jalan Calkuta.  Tapi hidupnya udah menginspirasi ratusan juta orang untuk melakukan hal-hal baik.

No Action Talk Only juga sebuah kerinduan yang pengen gue hilangkan dalam hidup gue.

Monday, April 2, 2012

MENTARI PUN TENGGELAM DI PT. CELEBES MINAPRATAMA


Cinta yang tulus di dalam hatiku, tlah bersemi karenamu
Hati yang suram kini tiada lagi,….tlah bersinar karenamu
Semua yang ada padamu, oh,…membuat diriku tiada berdaya
Hanyalah bagimu,..hanyalah untukmu,..seluruh hidup dan cintaku
Biarkan hujan membasahi bumi, atau bulan yang tiada berseri
Namun jangan kau biarkan cintaku yang tulus suci, hanyalah padamu

Entah kenapa malah lagu ini yang ngalun di laptop gue waktu mulai bikin tulisan ini.

Tulisan yang sebenarnya ngga pernah gue harap untuk gue tulis.  Sebuah kisah ironis tentang  perusahaan yang telah merambah mancanegara.

Salah satu pabrik pengolah ikan kayu terbaik di Indonesia yang telah dikunjungi hampir 15.000 orang dari berbagai lapisan sosial dan strata pendidikan, baik dalam dan luar negri  untuk kurun waktu hampir 12 tahun.

Pabrik yang bikin ikan jadi sekeras kayu, dan jadi langganan PKL sejumlah SMK dan Perguruan Tinggi untuk studi.

Sebuah tempat yang pernah gue liat dari laut, darat dan udara (goggle earth). 

Tempat yang pernah mengantar gue dan beberapa teman nginjek Negara selain Indonesia.

Tempat di mana gue melihat banyak anak-anak rekan sekerja bertumbuh, dan beberapa teman menghadap Sang Khalik

Tempat di mana puluhan ribu ton ikan telah di santap jutaan orang di Jepang, China, Korea, hingga Rusia, 
harus TUTUP secara ironis karena konflik pemegang saham (justru  di saat tengah melakukan penjajagan menembus pasar Eropa sebagai pabrik ikan kayu pertama di Indonesia)

Celebes Minapratama emang ngga punya arti buat orang lain.  Tapi tidak bagi mahluk-mahluk unik yang pernah bernaung di bawah payungnya, dan mengenal satu kata sederhana: perjuangan

################################################################

Daun-daun kering berserakan di beranda ditiup angin sore ketika mentari mulai tenggelam perlahan.

Gue and 90 temen lainnya melangkah meninggalkan gerbang Celebes Minapratama, menoleh sekali sambil tersenyum pahit.  Good bye Celebes Minapratama. Thanks for all you give to us.

Besok pagi gue akan tidur lebih panjang dari hari-hari sebelumnya.  Menyeruput kopi hitam dengan sebatang rokok, melakukan apa yang harus gue lakukan, dan menata langkah toex membuka lembaran baru. 

Mentari boleh tenggelam di PT. Celebes Minapratama.  Tapi semangat ngga boleh padam, sebelum mata terpejam.  Toh kehidupan emang begitu.  Hanya sepenggal kisah.

In memoriam, PT. Celebes Minapratama.
Tempat /Tanggal lahir: Bitung, 22 Nopember 2001
Export perdana: 13 Desember 2001
Export terakhir: 16 Maret 2012
Tutup usia: 03 April 2012