Monday, November 22, 2010

GAYUS, SI LEMBUT YANG JENIUS

Bosan membaca atau mendengar nama Gayus? Wajar. Karena sudah hampir 12 bulan bersih, nama ini selalu didengungkan sebagai salah satu koruptor terbesar Indonesia yang ‘bisa dibuktikan’ keabsahan korupnya. Ah, sudahlah. Kita coba liat dari perspective berbeda.
Saya pernah nonton film tentang perampokan bank (sayang saya lupa judulnya), yang begitu unik dan jenius. Gerombolan rampok masuk ke sebuah bank, lalu mengunci bank tersebut, menyandera semua orang dalam bank, menjarah isinya sebanyak mungkin, lalu keluar dengan aman di tengah kepungan ratusan polisi yang siap dengan senjata terkokang, tanpa korban sama sekali.
Beberapa hari kemudian, beberapa rampok yg lolos dengan jenius itu balik lagi ke bank dengan menyamar sebagai cleaning service, dan mengambil hasil rampokan yang mereka simpan di bagian lain dari bank tersebut. Tapi, bagaimana mereka bisa lolos dengan aman di tengah kepungan polisi?
Sebelum melakukan perampokan, mereka membawa topeng yang sangat banyak, dengan model yang sama persis dengan yang mereka pakai saat merampok. Setelah melakukan penyanderaan dan negosiasi yang mempermainkan psikologi polisi, mereka memakaikan pada semua sandera, topeng yang sama dengan yang mereka pakai. Setelah menciptakan kegaduhan, mereka bergabung dengan semua sandera, lalu menjerit ketakutan keluar bank. Polisi bingung melihat semua orang berhamburan keluar dari bank dengan topeng yang sama. Entah mana perampok, mana sandera. Bahkan saat interogasi perorangan dilakukan, tak seorangpun yang keluar dari bank tersebut yang dapat menunjukan dengan yakin, mana foto perampok, mana sandera.  Hingga akhirnya polisi membebaskan semua orang dalam bank tersebut. Termasuk para perampoknya.
Balik ke Gayus. Memang tidak ada kemiripan sama sekali proses perampokan dalam film, dengan aksi korupnya. Hanya cara melakukannya-lah yang sama, yakni dilakukan dengan cara yang jenius. Brilian. Tokcer. Namun lembut. Hahaha….
Memang sulit untuk mengakui ‘sisi jenius’ Gayus, karena perbuatannya merugikan Negara. Bagaimana tidak, seorang yang ‘hanya’ lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi, bisa mengangkangi system yang dibentuk melalui proses panjang dan melelahkan oleh para pakar hukum dan keuangan bertitel Doktor dan Profesor (mungkin).
Untuk sesaat, saya coba menghayal jadi Gayus, sewaktu akan melakukan nego pajak dengan para pengusaha super kaya. Saya coba pake cara keras dan intimidasi. Tapi saya mikir, mana mungkin golongan saya ‘cuma III/A’ bisa mengintimidasi mereka, orang-orang intelek dan berkuasa dengan uangnya. Saya harus pake cara lain. Satu-satunya pilihan yang paling logis adalah dengan kelemah lembutan, dan kepiwaian mengolah kata.
Dan, mau tak mau saya harus mengklaim bahwa Gayus adalah sosok yang lembut. Dan itu memang terbukti saat dia menangis di pengadilan setelah tertangkap nonton tenis di Bali, guna melihat kelembutan Sharpova.
Saat memilih topik ini, saya coba mengotak-atik internet, guna mendapati sejarah pendidikan Gayus dari SD s/d Lulus dari Sekolah Tinggi Keuangan. Tapi nihil. Tak satupun biografi yang mencantumkan nilai-nilai sekolahnya. Lalu tanpa sengaja, saya melihat foto Prof. Dr. B.J Habibie, mantan Menristek dan Presiden R.I. Astaga, saya melihat adanya kemiripan sorot mata keduanya. Foto Gayus muda yang mengenakan jas, dan foto Prof. B.J Habibie mengenakan peci. Bukankah ada pendapat yg menyatakan bahwa kadar intelektual seseorang juga bisa dinilai dari sorot mata?
Eits, jangan salah paham dulu. Saya tidak mensetarakan Prof. Habibie dengan Gayus loh. Saya Cuma tulis, ada kemiripan sorot mata. Karena, siapa tahu tingkat intelektual Gayus sama dengan Prof. Habibie. Buktinya,…..Gayus lagi…Gayus lagi (Berita menghebohkan terakhir: Gayus kabur dari penjara).
Kan yang kelabakan karena si-Gayus kebanyakan orang-orang pintar. Berapa banyak sih orang pintar yang kerepotan begini model menghadapi ‘orang tolol’? Kecuali, orang yang lebih pintar yang di hadapinya….….
(Kalo kebetulan Gayus sempet mbaca, gue cuma mo bilang, kamu jangan seneng and bangga dulu. Gue bukan mbelain kamu, karena gue emang bukan advokat. Gue cuma amatir yang doyan ngetik. Gue Cuma penasaran dan pengen tahu: 1. Apa sih cita-cita kamu waktu SD? (gue yakin pasti bukan koruptor) 2. Siapa sih tokoh idola kamu waktu kuliah? 3. Apa sih motto hidup kamu?)
Sekiranya aja ada yang bisa menyampaikan pertanyaan ini pada Gayus Tambunan, saya sangat berterima kasih sekali.

1 comment:

Unknown said...



- Ha ha ha ha, Thiên Thủy, Tiên đạo các ngươi đều là đồ đê tiện vô sỉ, ngươi xem xem những người đó, rõ ràng hy vọng chúng ta lưỡng bại câu thương, sau đó bọn chúng ngư ông thủ lợi.

Trên không trung hồng y đại hán lớn tiếng cười như điên.

- Hừ.

Lúc này Thiên Thủy đạo nhân hừ lạnh một tiếng, đối với tâm ý Thượng Dương đạo nhân tự nhiên hiểu đdongtam
game mu
http://nhatroso.net/
http://nhatroso.com/
nhac san cuc manh
tư vấn luật
dịch vụ thành lập công ty trọn gói
văn phòng luật
tổng đài tư vấn pháp luật
thành lập công ty
http://we-cooking.com/
chém gió
trung tâm ngoại ngữược, lúc này sắc mặt cũng không khỏi biến sắc, không ngờ hôm nay gặp phải người tu tiên mà bị tính kế, khỏa linh châu trong tay lại càng công kích về phía hồng bào đại hán.

- Thiên Thủy đạo nhân, bản ma phải phụng bồi ngươi, bảo vật cho dù là ngươi chiếm được, ta cũng không cần, khặc khặc, bất quá thù này ta nhớ kỹ, hôm nào tái báo.

Hồng y đại hán lớn tiếng nói, lập tức thân thể ma khí ngập trời, cũng tránh thoát công kích của Thiên Thủy đạo nhân, nháy mắt bỏ chạy.

- Chư vị đạo hữu Ma đạo, chúng ta đi trước.