Belakangan,
kalo loe sering mbuka internet, di jamin loe bakal sering di bingungkan sama
begitu banyak aturan dan ketentuan
tentang makanan yang boleh dan ngga boleh (btw, gue ngga mbahas soal
agama dan makanan loh,..jgn salah) , ato sehat dan ngga sehat. Dan ujung-ujungnya, kita-kita yang tergolong
awam cuma bisa geleng kepala dalam kegamangan panjang yang menjengkelkan. ‘ehm,…kira-kira kalajengking sama kecoa boleh
ngga ya ?’……hehehe….
Emang
kalo ngomong soal makan, perjalanan berburu umat manusia kan baru berhenti
manakala kita masuk ke liang lahat, dan gantian kitanya yang jadi menu cacing. Bahkan data internasional yang pernah gue
baca taon 2015 ngungkapin kalo anggaran belanja manusia sejagad untuk makanan
menempati rangking 1, dengan prosentase 75 – 80%. Wajarlah, masa anggaran operasi plastic sama
parfum yang lebih tinggi.
Ah
kita balik ke topik utama aja. Jadi
gini, menurut gue (catat, menurut gue,…yang nulis ini), ketimbang kita selalu
merasa terbodohkan oleh banyaknya asumsi, opini, dan keyakinan tanpa dasar
jelas soal makanan sehat dan ngga sehat, ato boleh dan ngga boleh, mendingan
loe pertimbangkan saran gue soal makanan, dengan merujuk pada ‘aturan emas’
para pendaki gunung yang tersesat.
Sebagai
eks pendaki gunung yang pernah
tersesat (tapi tidak lama), gue pernah
di suguhin metode bagaimana mengatasi lapar pada saat tersesat di gunung dan
kehabisan makanan. Nidia:
Pertama, semua buah, umbi-umbian, biji-bijian, dan daun yang di makan hewan
menyusui dan burung di hutan, aman kita makan.
Yah caranya gampang koq, tinggal liat aja remah-remah, ato sisa-sisa
makanan yang bekas di makan monyet, kelelawar, tikus hutan, ato burung.
Tapi ya mbok jangan bodoh toh, dalam artian, bukannya makan sisa-sisa
binatang-binatang tersebut. Cari yang
masih utuh lah. Tapi ya bukan di carfour
ato supermarket lain, kan ini ngomongnya di hutan.
![]() |
gue comot dari google: kampret kesiangan |
Saya
yg awam ini belom denger ato baca ada monyet, kelelawar, tikus, ato burung di
hutan yang kena kanker, kolesterol,
diabetes, ato hipertensi. Hehehe,…mereka
kan jarang, ato ngga pernah makan mi bakso, pangsit, martabak, pizza, burger,
kfc, msg, dan minum coca cola, ato sejenisnya.
Kedua, jangan makan satu jenis makanan
dalam jumlah banyak, tapi makanlah banyak jenis makanan dalam jumlah yang
sedikit. Kenapa ? Kan tujuan makan waktu
tersesat supaya ada energy buat kembali ke jalan yang benar, alias tidak
tersesat lagi. Selain itu, kalo kita
makan satu jenis makanan dalam jumlah banyak, terus ternyata makanan tersebut
beracun, kan berarti efek racun jadi lebih gede porsinya. Beda kalo makan sedikit jenis dalam jumlah
sedikit.
Ketiga, setiap makanan yang masuk ke
perut, harus senantiasa di imbangin pasokan air minum yang cukup. Tapi air minumnya cuma air putih, bukan
milkshake, bir, wine, ato coca cola.
Hehehe,…gitu dulu yo, gue mau makan gado-gado dulu.
Kabar
baik dari gue: “Jangan pernah berhenti buka internet, karena dengannya, loe
bisa keliling dunia walau Cuma dari tempat duduk. Dari internet, loe bakal banyak tau bahwa
manusia adalah keajaiban yang tiada taranya.
Salah satu yang unik, gue persembahkan buat all of you,..tapi harus klik ini: https://youtu.be/O70Ww9vzjvg